Cinta Tak Harus Memiliki (?)


Cinta Tak Harus Memiliki (?)
Oleh: Syifa. M


Kayaknya gue perlu bilang sekali lagi, cinta gak pernah salah. Yang salah itu perspektif tentang cinta. Pas putus ngeluhnya “kenapa ya dulu gue bisa ketemu dia.” Guys please, pertemuan itu biasa. Besok, lu bisa bertemu orang paling ganteng yang pernah ada (menurut lu masing-masing) atau bahkan lu bertemu orang yang paling ngeselin yang pernah ada. Seperti yang gue bilang di coretan sebelumnya, waktu berbicara, itulah yang kalian alami. Bukan Cuma soal ketemu si dia waktu berbicara. 
Setiap orang yang kalian temui pasti mempunyai sesuatu yang bisa mengajarkan kalian untuk lebih baik lagi, kecuali orang-orang itu membawa energi negatif terus-terusan, mendingan dijauhin! Serius! Dijauhin! Karena dalam kegiatan sehari-hari, kalian butuh mood dan konsentrasi tinggi untuk memaksimalkan potensi kalian. Waktu itu berharga. Cintai hidupmu di waktu yang berharga itu.
Balik lagi ke soal cinta. Cinta memang indah di awal, terus gimana di akhir?  Di akhir ya macam-macam deh peristiwanya. Terus gimana soal cinta yang bertepuk sebelah tangan? Akhirannya sakit pasti, karena kalian akan memakai semboyan “cinta tak harus memiliki”

Aduh, aduh, buat yang masih single nih, gue yakin pasti kalian pernah ke sleding temen, ditikung sama pembalap-pembalap F1 pas lagi deketin si doi. Gue hanya mau ngasih saran sih, akan lebih baik kalian bilang langsung sama si doi soal perasaan kalian kalo kalian emang benar-benar suka dia. Kenapa gue yakin banget? Karena gue pernah nyaris di posisi ke sleding dan ditikung, sakit bro! Tapi untungnya gue bisa move on. Gue langsung bangun dari tempat tidur, mandi, dan masuk ke dunia gue dan menyibukkan diri. Prioritaskan diri kalian, perbesar kapasitas diri kalian dan tetaplah berdoa.
Sebab, mungkin, jika memang mungkin untuk saat ini kalian belum dipertemukan oleh waktu. 

Go Get Him Again lewat media sosial. Ada Line, Instagram, Path, Whatsapp dan lain-lain. Seru kan? Ketemu di dunia virtual di mana kalian ngerasa aman, gak perlu grogi lagi, dan bisa memulai percakapan dari awal: Hi! ASL? I’m 21 yo, female. Hahahaha bukan. Bukan. Itu mah situs xxxxx.
Gini-gini, zaman sekarang gitu, orang pasti punya medsos mau se-introvert apapun dia. Pasti mereka punya walau hanya satu. Jangan malu nanya temannya dia walau hanya sekedar basa-basi busuk. Tanya aja simple. “eh lu apa kabar? Btw, lu masih inget ... ga? Gue bagi kontaknya dia dong, soalnya gue lagi pengen tau kabar teman-teman aja, kan seru tuh kalo kita reunian.”

Nah ini, reuni berujung clbk. Seru sih. Gue pernah ngalamin. Dan seketika gue menyesal telah memutuskan cintanya hahahaha. Eh, salah fokus kan. Lanjut lagi.

Nah setelah kalian udah punya kontak si dia. Please, jangan ragu-ragu buat nanya kabar. Kalo respon dia positif, Lanjutkan!!! Kalo dia udah gak ngeread seminggu, yaudah cari yang lain. Mungkin kuota dia abis. Atau mungkin wifi only. Hahaha.

Coba deh, kalo komunikasi udah lancar dan ternyata dia anaknya easy going, dunia virtual ini akan membawa kalian ke dunia nyata. Eaaaaa. Nah, dari sini nih biasanya ada yang udah nge-gas langsung jadian. Terserah kalian sih gimana modelnya, yang jelas kalau kalian sudah bertemu satu sama lain, gue ucapkan: Selamat!

Langkah selanjutnya, pertahankan! Gimana caranya? Nah, itu dia. Gue masih 50 50. Kayaknya gue ke sleding di bagian ini deh. Tapi gak apa-apa guys, pertahankan ini dengan fokus. Mungkin kalian harus bisa lebih peka soal apa maunya dia. Dan sempatkanlah untuk bertemu. Ya sempatkanlah. Sempatkanlah. Well, oke, kalo kalian masih memprioritaskan diri kalian dalam memperbesar kapasitas diri, gak apa-apa, gak usah terlalu fokus juga gak apa-apa. Yang penting tetap berkomunikasi sama dia.

Nah, kalo skenario terburuknya, kalian masih ke sleding di bagian ini. Berarti kalian sama kayak gue. hahahaha. Kalian harus tetap menjaga komunikasi dengan dia.  Jangan ditinggalin. Karena untuk apa capek-capek di awal kalau gak bisa dapat apa-apa? Minimal jadi sahabat dia. Kalau dia nih misalnya, dengan skenario terbaik yang pernah ada, akhirnya dia nembak kalian. Terima guys! Terima! Gak ada kata pikir-pikir dulu ya, hmm, aku takut ada selir kamu. Helloooooo! 2018 nih, kayak dinasti aja masih ada selir. Adanya dedek-dedek-an kali.

Nah, kalau misalnya di tahap jadian ternyata si dia menjadikan kalian yang ke 12, yaudah bikin aja regu sepak bola. Gini, maksud gue sih sebenarnya simple. Cukup tinggalin dia kalau ternyata kalian gak sama-sama percaya. Karena hubungan itu gak sehat. Walaupun “Cinta akan indah pada waktunya.” Heyy hal ini gak bakal indah kalau hal-hal negatif dipaksakan masuk dan bertahan selama mungkin. Bisa jadi bom waktu.

Cinta akan indah pada waktunya kalau kalian benar-benar merencanakan akan indah pada waktunya. Bukan duduk diam. Menunggu tanpa mencari terus tiduran sambil nyari quotes galau terus dipasang di medsos. Bukan. Bukan itu.

Cari yang lain!
Bener deh. Cari yang lain!

Hubungan itu harus positif. Pacaran bukan berarti segala privasi diatur pacar. Pacar bisa putus kan? Yaudah kasih lah 50-50. Jangan 80-20. Atau 90-10. Buatlah jadi seimbang. Kadang yang pacaran bertahun-tahun aja masih bisa putus kok.

Cintai dirimu. Hormati-lah dia. Dia juga manusia, bukan squishy yang enak diapain aja.

Untuk yang masih single dan masih sibuk sana-sini. Good. Produktif itu baik. Jadi single harus maksimal. Jangan mau kalah sama yang udah jadian. Tetaplah berpikir positif jadikanlah dia sebagai inspirasimu untuk lebih baik lagi, (jangan ngarep dia dateng naik kuda sambil bawa bunga), cari dia sampai ketemu, dan jangan lupa berdoa.


Sekian dari gue,
Oyasuminasai.




Komentar