"I LOVE YOU, JULY"

"I love you, July"

Karya: Syifa. M

Halo semua, selamat malam. Semoga hari ini menjadi hari yang paling bahagia bagi kalian semua.
Tentu saja sama dengan perasaan saya hari ini. Sangat bahagia.
Pasti kalian penasaran. Ada apa sih? Baru jadian ya? Atau baru dapet gebetan baru? Lol.
Ah, tidak. Tidak. Ini bukan urusan itu.
Saya sangat senang karena hari ini adalah hari yang cukup bersejarah dalam hidup saya. Kenapa?
Hari ini adalah hari terakhir di bulan July. Oke, Juli. Sebuah bulan yang begitu bermakna bagi saya di tahun 2017 ini.
Bagaimana tidak, kejutan beruntun menghampiri saya di bulan ini. Bulan yang spesial.
Oke. Saya akan merangkum secuil kebahagiaan itu. Mungkin terlalu berlebihan menurut kalian. Tapi percayalah ini benar-benar punya arti sendiri bagi saya.

Di mulai sejak tanggal 1 Juli. Saat itu saya mendapat kesempatan untuk hadir di acara Congress  of Indonesian Diaspora yang ke 4 di The Kasablanka. Jadi sebelumnya, saya dan beberapa teman di kampus memang sudah memesan tiket acara ini jauh-jauh hari. Acara ini menawarkan diskusi dengan pembicara-pembicara ternama di Indonesia. Termasuk diantaranya ada menteri keuangan, menteri kelautan dan perikanan, gubernur, hingga ex-presiden Amerika Serikat yang ke-44. Dan masih banyak lagi!!!

Kejutan mengejutkan itu datang di pagi hari. Saat itu saya sedang menginap dan tidur dengan saudara say yang masih kecil, dia berumur 5 tahun.
Entah kenapa saya ingin sekali mengecek email di pagi hari, saat itu sekitar pukul 5.30. Tiba-tiba muncul email dari pihak panitia acara CID tersebut. Berisi file berformat pdf dan beberapa kalimat panjang yang saya belum sadari bahwa itu penting sekali. Saya kira hanya sekedar info belaka. Di pdf itu saya mendapati foto presiden AS yang ke 44. Kemudian ada kalimat seperti ini
"Cordially invite (nama lengkap saya).....this special session marks the opening  convention......"
Saat itu otak saya belum bisa mencerna kata-kata itu sepenuhnya.  Bahkan ketika ada kalimat "this event is an exclusive close-door session" saya masih terdiam. Ya. Saya yakin itu undangan tapi kenapa ada nama saya?
Saya memang tau ada challenge di media sosial yang menjanjikan peserta yang lolos untuk ikut diskusi bersama ex presiden AS itu. Tapi saya memang masih belum mengerti kenapa saya bisa dapat undangan.
Saya tidak ikut challenge itu.

"OMG ITU KAMU DAPET SESI SAMA OBAMA TAU.. IH!!!" begitulah kira-kira kekesalan sahabat saya ketika saya mengirimkan ss kepadanya yang kebetulan menjadi volunteer di acara tersebut.
Saya pun baru sadar.
"KARENA APA GUE BISA DAPET?"
"DI UNDI DARI TIKET! ITU CUMA DIKIT YANG DAPET."

Dan seterusnya. Dan seterusnya huruf besar itu menghujani percakapan saya dan sahabat saya itu.
Dan saat itu saya yakin bahwa ini adalah kado spesial di awal bulan Juli. Di awal bulan lahir saya di bumi ini. *eaaaa*
Tibalah saatnya tanggal 1 Juli. Saya sudah datang lebih awal bersama sahabat saya. Pukul 7 registrasi sudah dibuka dan antrian sudah mulai ramai. Saya pun mendapat tempat duduk di depan di bagian publik. Ya tentu saja publik. Hahaha.
Di samping kanan saya ada seorang ibu dari partai .... yang begitu semangat dan di samping kiri saya ada senior jurusan HI yang sedang nyusun skripsi. Kami berbincang sesaat sambil menunggu kedatangan sang bintang tamu yang ditunggu-tunggu itu.
Acara pembukaan berlangsung singkat oleh Pak Dino Patti Djalal dan choir dari LSPR. Serta lantunan puisi indah karya menteri luar negeri, Ibu Retno Marsudi.
Semua tamu undangan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Begitu khidmat.
Beliau berpidato dengan suara yang begitu lantang. Bergurau sedikit tentang liburannya yang begitu terdengar asyik hingga mulai membicarakan tentang isu-isu internasional seperti propaganda. Dia pun menghimbau bagi para generasi muda untuk tidak terpengaruh oleh berita hoax dan harus menjunjung rasa persatuan. Di mana semboyan negara bangsa harus dipegang teguh.

Setelah acara selesai. Seluruh tamu dibebaskan untuk mengikuti acara selanjutnya. Saya dan Ibu Ning dari partai ... tersebut keluar ruangan.
Beliau memang orang yang tidak begitu asing di pemerintahan, berulang kali tamu-tamu penting melambaikan tangan kepadanya. Beruntung, dia selalu mengajak saya mengikutinya. Memperkenalkan saya kepada orang-orang yang dikenalnya.
Hingga saya pun, akhirnya bisa berfoto dengan menteri perindustrian, menteri komunikasi dan tentu saja, menteri luar negeri. Ah, betapa senangnya. Terimakasih Bu Ning. Tidak lupa, kami juga bertukar nomor telepon. Hehehe.
Setelah itu, saya mengikuti acara yang lainnya hingga malam tiba dan ditutup dengan nyanyian Anggun dan Maudy. What a beautiful night!

Hingga akhirnya saya menghabiskan malam saya bersama kedua sahabat saya yang superrrrr keren badai!!! Pingkan dan Lucy. Terimakasih banyak.. kalian hebat.*kiss* *kiss*

**

Selanjutnya kejutan ini masih muncul di tanggal 17. Sebuah tanggal yang begitu berarti untuk saya. Big thanks Ayah dan Ibu .
Namun rasanya saat itu begitu belum lengkap. Sebab sahabat-sahabat saya sewaktu SMA masih sibuk UAS. Kita berenam sering menghabiskan waktu bersama. Ritual nonton film, tidur bareng, sampai hangout bareng. Mereka sudah seperti keluarga. Mereka itu S.A.D. Seina, Amel, Anggit, Ariani, Dwindah. Kita semua memang berpisah sejak lulus. Ya. Kita punya mimpi yang berbeda. Tapi silaturahmi tidak boleh putus kan?
Yap. Akhirnya kita ketemuan. Ngobrolin hal-hal gak penting sampai kisah cinta. *skip aja ya*
Tapi belum puas, jadi kita lanjut ngobrol sambil menginap. Tiba-tiba terjadi keributan di grup. Awalnya saya dan Anggit curiga.. tapi kita terbawa suasana sebab ada banyak bukti. Mulai dari screenshot percakapan, status line, status ig, bahkan ada yang left. Tibalah di sore hari, saya berusaha ingin menyatukan persahabatan kita. Ariani sudah menunggu cukup lama, dia bercerita panjang lebar tentang dunia kerjanya.
"Kalian belum ngerasain sih."
Kira-kira begitu kekesalannya. Ya. Bermula dari situ keributan ini. Ariani yang sudah bekerja sibuk sekali dan tidak ingin meet up.
"Maaf kak kita memang belum ngerasain dunia kerja. Tapi ini mungkin salah paham aja."
Percakapan berlangsung intens hingga dia pun menangis. Saya semakin yakin bahwa ini benar-benar konflik.
Tiba-tiba seseorang menyentuh bahu saya singkat. Itu Amel, Dwindah dan pacarnya Anggit. Saya benar-benar kaget. Tidak bisa berkata-kata lagi.
Mereka bernyanyi singkat sambil memberikan kue ulang tahun. Terharu banget!!!!! Hebat kalian! Skenario macam apa ini! Air mata palsu!!!
Dwindah dan Amel mengajak ke lantai atas.  Rupanya di sana sudah ada Anggit dan Seina. Anggit juga menenangkan Seina karena konflik bermula dari Ariani dan Seina.
Sama seperti saya, Anggit pun kaget campur kesal. Tidak lupa ia juga mendapat kue dan kado.
Semuanya pun tertawa dan kembali berbagi kisah mengenai pembuatan skenario tersebut yang sulit. "Gue kira tadi di grup itu keluarga lu sei. Kompak banget." Kata anggit yang gak nyadar kalau itu adalah grup palsu untuk menyusun skenario.
Semuanya masih tertawa sambil menceritakan ulang.
Big thanks S.A.D!!!
Dan yang lebih mengejutkan lagi, mereka memberi saya hadiah sebuah novel romance yang begitu sederhana tapi menyentuh. Suka banget pokoknya!!!! Nama penulisnya Arleen A. Dan dia juga ramah sebab memfollowback akun saya :D Terimakasih Mrs.Arleen A. Semoga karyanya semakin menyentuh.

**
Kejutan selanjutnya muncul dari seorang teman yang baru kenal di acara CID. Dia tiba-tiba mengirimi link untuk daftar ke acara Supermentor 20. Dimana bintang tamunya adalah Presiden Bank Dunia, Menteri keuangan, pendiri FPCI dan global shaper.
Thank a lot, mate!!!!
saya datang ke Teater Jakarta pada 25 Juli. Dan yah benar saja, acaranya begitu bermanfaat.
Kita sebagai generasi muda, disadarkan untuk peduli dengan bangsa sendiri. Tentunya, jangan lupa bayar pajak!!! Sebab pengendara motor atau roda empat masih ada saja yang belum rutin bayar pajak. Padahal roda penggerak bangsa ini ialah APBN.
Kalau bukan kita siapa lagi yang mau peduli?

Dan kejutan selanjutnya datang dari email!!!! Iya email!
Saya terpilih jadi volunteer di sebuah festival sastra se-ASEAN. Maklum, ini kali pertama saya terlibat di acara besar. Masih ongoing... wish me luck yaaa!!!

Begitulah kejutan-kejutan yang terjadi selama bulan Juli. Membuat saya lebih terinspirasi dan semakin meyakinkan saya bahwa bahagia itu sederhana. Cukuplah dengan semua yang ada. Orangtua, sahabat, teman, guru, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kebahagiaan saya di bulan Juli ini.

OKE JULI, I LOVE YOU SO MUCH.

Terimakasih Tuhan.

Komentar