Pagi itu pucat. hujan lebat. telat.
senyumanmu sudah tidak berfungsi. bahkan pagi masih pucat. suntuk. ngantuk.
“Halo.” katamu.
“ya.” aku menatapnya singkat kemudian kembali membenamkan diri di balik kertas-kertas semu yang berhamburan di layar ponsel. dari pdf 1,2,3 sampai 10. begitu juga dengan lembar-lembar mengesankan, mulai dari 1,2,3 sampai 100.
“sibuk terus.” katamu.
“iya.” sahutku malas. benar-benar malas.
“ada film bagus. Fantastic..”
“udah nonton.” ujarku sebelum dirimu melanjutkan semuanya. Semuanya yang pernah terlukis di masa lalu.
“oke. kalo gitu masih ada fallen.”
“udah tau. udah pernah baca.” kataku berusaha terlihat santai.
“well, kita harus ngomong selesai kelas.” katamu dan itu membuatku menatapmu. sial.
“maaf, masih ada tugas.” sahutku cepat-cepat.
“ayolah, 5 menit.” katamu sok yakin.
“tentang?”
“rahasia.”
Dari perang dunia I sampai perang dunia II. Eropa. Timur Tengah. Amerika. menelisik sedikit ke Afrika kemudian balik lagi ke Asia. begitu seterusnya hingga waktunya pulang tiba. aku benar-benar mengabaikanmu. dan kamu kembali mencoba mengukir sejarah lagi. basi.
“5 menit.” katamu seraya mengikuti langkahku.
“janji.”
“janji.”
“oke. apa?”
“akhir-akhir ini lu sibuk. bahkan chat gue lama di balesnya. kita udah gak pernah nonton film bareng. jalan bareng. gue gatau udah berapa buku dan diskusi yang udah kita lewatin gitu aja.”
“ini cuma karena jadwal kita yang beda. kita masih bisa chat kok.” sahutku yakin.
“bukan itu. yang terpenting kita harus tetap sahabatan.”
“ya kita emang sahabatan kan?”
“denger gue!” katanya seketika dan aku terdiam.
“i do really... miss you. everything ‘bout you.” katamu dengan suara yang nyaris tak bisa kudengar.
“gak ada yang berubah dengan gue selama ini. kita masih bisa ketemu kok di setiap kelas.” sahutku tidak yakin. terlalu singkat. padat. telat.
"apa ada orang lain selain gue?" katamu.
"ada." sahutku.
"oke."
"oke."
"bye."
"bye."
**
Pagi itu pucat. hujan lebat. telat.
Senyummu masih dingin
Sudah!
Jangan risaukan!
kita masih punya banyak mimpi
***
Komentar
Posting Komentar